Stocking Rate
Stocking
Rate
Tekanan penggembalaan (stocking rate) adalah jumlah ternak per
satuan luas padang penggembalaan yang mana tekanan penggembalaan dapat
mencerminkan suatu kapasitas tampung yang ada pada suatu padang penggembalaan
(Rauf, 2015). Guna terciptanya suatu tekanan penggembalaan yang baik maka
diperlukan adanya padang penggembalaan yang terpelihara dan terhindar dari
erosi dengan cara mengatur tata laksana penggembalaan yang baik serta dapat
menentukan kapasitas penggembalaan dengan baik (Siregar, 2008).
Tekanan penggembalaan
sangat diperlukan guna mengetahui kemampuan suatu padang penggembalaan dalam
menampung sejumlah ternak guna kebutuhan hijauan pada ternak dapat tercukupi
dengan baik (Siregar, 2008). Tekanan penggembalan berkaitan dengan jenis ternak
yang digembalakan, produksi hijauan rumput, musim dan luas padang
penggembalaan, yang mana semuanya akan saling berkaitan guna tercapainya
tekanan penggembalaan yang seimbang, tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu
rendah (Siregar, 2013).
Ketika tekanan
penggembalaan mengalami ketidak seimbangan maka akan terjadi under grazing dan over grazing. Ketika terjadi over
grazing maka akan sangat merugikan karena dapat mengakibatkan produksi
hijauan yang terdapat di padang penggembalaan mengalami penurunan, pertumbuhan
hijuan yang ada menjadi lemah, dapat mengakibatkan banyak rumput liar yang
tumbuh dan dapat mengakibatkan erosi tanah (Rauf, 2015). Lain halnya ketika
terjadi under grazing, yang tentunya
akan merugikan karena hijuan akan menjadi terlau tua sehingga serat kasarnya
tinggi, menjadi kurang palatable dan
nilai gizi menjadi rendah (Rauf, 2015).
Jenis ternak yang
digembalakan akan mempengaruhi tekanan pada padang penggembalaan, apabila
ternak yang digunakan terlalu banyak maka dapat terjadi over grazing yang akan mengakibatkan terjadinya kerusakan pada
padang penggembalaan yang ada hingga dapat mengakibatkan erosi (Siregar, 2013).
Sebaliknya yaitu ketika ternak yang digunakan terlalu sedikit maka padang
penggembalaan akan mengalami under
grazing karena banyak hijauan yang tidak termakan yang kemudian hijauan
tersebut lama kelamaan akan mengalami penuaan, penurunan kualitas dan
menurunkan palatabilitas (Rauf, 2015).
Musim juga akan mempengaruhi
tekanan penggembalaan. Ketika musim kemarau maka akan terjadi over grazing karena pada musim kemarau
hijauan tidak dapat tumbuh dengan baik, sehingga terjadi lah over grazing yang mana semua hijuan yang
ada akan langsung dimakan dalam kondisi apa pun. Lain halnya ketika terjadi
musim penghujan yang akan mengakibatakan under
grazing karena pertumbuhan rumput akan sangat cepat dan biasanya banyak
yang tidak termakan dan hanya akan rusak dengan sendirinya (Rauf, 2015). Pada musim
penghujan juga sering dilakukan adanya pemanfaatan rumput untuk dijadikan
silase guna mencukupi kebutuhan ternak di musim kemarau.
Selain hal tersebut,
tekanan penggembalaan juga dipengaruhi oleh luasnya lahan yang digunakan untuk
padang penggembalaan. Ketika lahan yang digunakan tidak terlalu luas sedangkan
ternak yang digembalakan dalam jumlah yang banyak maka akan mengakibatkan
terjadinya over grazing yang apabila
terus dibiarkan lama kelamaan akan mengakibatkan erosi pada padang
penggembalaan tersebut (Rauf, 2015). Berbeda halnya ketika padang penggembalaan
yang digunakan luas sedangkan ternak yang digembalakan dalam jumlah sedikit,
maka akan mengakibatkan under grazing sehingga
banyak hijauan yang tidak termanfaatkan dan nilai gizinya akan menurun
(Siregar, 2008).
Hal yang paling penting
untuk diperhatikan dalam pendirian padang penggembalaan adalah hijauan yang
digunakan. Hijuan yang digunakan harus berupa hijuan yang mempunyai nilai
nutrisi tinggi, tahan injakan dan produktifitasnya tinggi guna mencukupi
kebutuhan ternak selama penggembalaan (Siregar, 2008). Ketika produktifitas
hijauan yang digunakan rendah maka akan terjadi over grazing yang mana hal tersebut dapat merusak padang
penggembalaan yang ada serta tidak dapat mencukupi kebutuhan ternak dengan baik.
DAFTAR
PUSTAKA
Rauf, A. 2015. Produktivitas Sapi Bali pada Sistem
Penggembalaan di Kabupaten Bombana.
Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. (Skripsi)
Siregar, S. B. 2008. Penggemukan Sapi. Penebar Swadaya,
Jakarta.
Siregar, S. B. 2013. Penggemukan Sapi Edisi Revisi. Penebar Swadaya,
Jakarta.
Komentar
Posting Komentar