Nilai Karkas Pada Kambing
NILAI
KARKAS PADA KAMBING
Nilai karkas pada ternak bertujuan
untuk mengetahui kualitas karkas yang dihasilkan oleh masing-masing ternak. Kualitas
karkas pada ternak dapat ditentukan dari (Sumadi, 2001) :
1.
Nilai
Karkas (quality grade), ditentukan
oleh berat karkas, jumlah daging yang dihasilkan oleh ternak dan kualitas
daging yang dihasilkan. Quality grade pada
ternak kambing dikelompokkan berdasarkan :
-
Jenis
kelamin/tipe ternak yang menghasilkan karkas
-
Umur
maupun kedewasaan ternak
-
Jumlah
lemak intramuscular (marbling)
Grade pada
kambing terdiri dari (Rasminati, 2013) :
-
Grade A : Kambing
mempunyai kualitas super
-
Grade B : Kambing dengan kualitas dibawah grade A dan diatas grade C
-
Grade C
: Kambing dengan kualitas dibawah grade B dan diatas grade D
-
Grade D : Kambing dengan kualitas terendah
Quality
grade pada ternak kambing
meliputi (Adiyanti dan Priyanto, 2011) :
a.
Prime
-
Karkas
dari ternak muda mempunyai karakteristik antara lain : rib eye muscle berwarna merah terang, dan tekstur bagus, jumlah marbling cukup dan rib eye muscle moderat firm.
-
Karkas
dari ternak yang lebih tua mempunyai karakteristik antara lain yaitu permukaan
potongan daging mempunyai tekstur yang baik, marblingnya sedikit cukup, dan rib
eye muscle terlihat firm.
b.
Choice
-
Karkas
dari ternak muda mempunyai karakteristik antara lain yaitu rib eye muscle berwarna moderat merah terang, dan tekstur yang
bagus, jumlah marbling minimum kecil
dan rib eye muscle sedikit soft.
-
Karkas
dari ternak yang lebih tua mempunyai karakteristik antara lain yaitu permukaan
potongan daging bertekstur baik, jumlah marbling
minimum modest dan rib eye muscle sedikit firm.
c.
Select
Karkas
dari ternak muda mempunyai karakteristik antara lain yaitu jumlah marbling
minimum slight, dan rib eye muscle moderat soft dan warna sedikit
cerah serta tekstur yang baik.
d.
Standard
-
Karkas
mempunyai karakteristik antara lain yaitu warna rib eye sedikit merah gelap, tekstur baik, jumlah marbling minimum, rib eye muscle terlihat soft.
-
Karkas
dari ternak lebih tua mempunyai karakteristik antara lain yaitu permukaan
potongan daging bertekstur moderat baik, minimum
devoid marbling dan rib eye muscle
terlihat moderat soft.
e.
Commercial
-
Karkas
dari ternak muda mempunyai karaakteristik antara lain yaitu rib eye muscle berwarna moderat merah gelap,
bertekstur sedikit coarse, jumlah marbling minimum kecil dan rib eye muscle terlihat sedikit firm.
-
Karkas
dari ternak lebih tua mempunyai karakteristik antara lain yaitu rib eye muscle berwarna merah gelap, bertekstur
coarse, jumlah marbling minimum moderat dan rib
eye muscle terlihat firm.
f.
Utility
-
Karkas
dari ternak muda mempunyai karakteristik antara lain yaitu rib eye muscle berwarna sedikit merah gelap bertekstur baik, jumlah
marbling devoid dan rib eye terlihat soft dan sedikit berair.
-
Karkas
dari ternak lebih tua mempunyai karakteristik antara lain yaitu rib eye muscle berwarna merah sangat
gelap, bertekstur coarse, jumlah marbling minimum sedikit dan rib eye muscle terlihat sedikit firm.
g.
Cutter
-
Karkas
dari ternak muda mempunyai karakteristik antara lain yaitu rib eye muscle berwarna sedikit merah gelap, bertekstur halus,
jumlah marbling devoid sedikit dan rib
eye muscle terlihat sangat soft
dan berair.
-
Karkas
dari ternak lebih tua mempunyai karakteristik antara lain yaitu rib eye muscle berwarna sangat merah
gelap, bertekstur coarse, jumlah marbling devoid sedikit dan rib eye muscle terlihat soft dan sedikit berair.
h.
Canner
Karkas mempunyai karakteristik yang lebih rendah
dari persyaratan minimum yang dibutuhkan untuk cutter grade.
Faktor-faktor yang mempengaruhi quality grade pada ternak yaitu
(Rasminati, 2013) :
a.
Maturitas
(umur pemotongan)
b.
Kelas
(jenis daging)
c.
Kekerasan
(firmness)
d.
Tekstur
otot
e.
Jumlah
distribusi marbling
f.
Jenis
kelamin
g.
Konformasi
karkas
2.
Kualitas
Hasil (yield grade) pada ternak
kambing ditentukan dari (Pamungkas et al.
2009) :
-
Ketebalan
lemak subkutan (inch)
-
Lemak
ginjal dan pelvik (%berat karkas)
-
Skor
konformasi paha (skor tertinggi 15)
DAFTAR PUSTAKA
Adiati,
U. dan D. Priyanto, 2011. Karakteristik Morfologi Kambing PE di Dua Lokasi
Sumber Bibit. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2011
(472-478).
Pamungkas,
F. A., A. Batubara, M. Doloksaribu dan E. Sihite. 2009. Potensi Beberapa Plasma
Nutfah Kambing Lokal Indonesia. Petunjuk Teknis. Pusat Penelitian dan
Pengembangan Peternakan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen
Pertanian.
Rasminati,
N. 2013. Grade kambing peranakan ettawa pada kondisi wilayah yang berbeda. J.
Sains Peternakan. 11 (1): 43 – 48.
Sumadi, 2001.
Estimasi dinamika populasi dan out put kambing Peranakan Etawah di Kabupaten Kulon
Progo. Buletin Peternakan. 25 (4): 161-171.
Numpang promo ya Admin^^
BalasHapusayo segera bergabung dengan kami di ionqq^^com
dengan minimal deposit hanya 20.000
add Whatshapp : +85515373217 ^_~