Biokimia Nutrisi
TUGAS BIOKIMIA NUTRISI
RESUME
& REVIEW JURNAL
Oleh :
Nama : Novi Kurniasih
Kelas : Peternakan A
NIM : 23010116120033
PROGRAM STUDI
S1-PETERNAKAN
JURUSAN
PETERNAKAN
FAKULTAS
PETERNAKAN DAN PERTANIAN
UNIVERSITAS
DIPONEGORO
SEMARANG
2017
RESUME
JURNAL
Pengaruh
Serat Kasar yang Berbeda terhadap Protein Susu dan Sintesis Lemak Susu pada
Sapi Perah
Pemberian pakan akan memberikan pengaruh
terhadap kualitas dan kuantitas susu, misalnya perbedaan pada jenis dan
proporsi serat kasar yang diberikan dapat mempengaruhi fermentasi rumen,
produksi dan komposisi susu. Selain makanan, bobot badan sapi juga sangat
penting untuk dapat menentukan kesehatan sapi, tingkat produksi dan kualitas
susu. Pakan juga menjadi sebuah indikator penentu berhasil atau tidaknya dalam
sebuah usaha peternakan. Salah satu bahan pakan yang sering digunakan yaitu
jerami jagung. Jerami jagung digunakan sebagai sumber makanan utama pada sapi
perah, namun kualitas gizi jerami jagung tidak dapat mencukupi kebutuhan
ternak. Sehingga dalam beberapa waktu terakhir alfalfa digunakan sebagai
komponen dasar dalam pemberian pakan pada sapi perah. Alfalfa merupakan hijauan
yang sangat bergizi dalam hal protein, vitamin dan mineral untuk ternak
ruminansia. Pengaruh serat kasar pada pencernaan ruminansia sangat berhubungan
pada pemberian pakan yang digunakan untuk berbagai jenis penggemukan. Sehingga
banyak penelitian yang meneliti efek penggantian diet silase rumput (GS) dengan
silase hijauan pakan yang dipanen pada dua tahap kematangan yang berpengaruh
pada produksi susu, kecernaan total serta karakteristik fermentasi ruminansia. Maka,
tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi efek dari dua diet
kualitas pakan yang berbeda terhadap produksi susu, komposisi susu dan ekspresi
gen pada sapi perah, serta untuk mengeksplorasi jenis makanan yang lebih sesuai
untuk sapi laktasi guna meningkatkan produksi dan kualitas susu.
Penelitian ini menggunakan dua belas
ekor sapi Holstein sehat yang sedang menyusui dengan bobot awal 550 kg yang
dibagi secara acak menjadi dua kelompok yaitu kelompok jerami jagung (CS) dan
kelompok pakan campuran (MF). Penelitian dilakukan selama 8 minggu. Sapi dengan
kelompok jerami jagung diberi makan jerami jagung sebesar 53,8% dengan rasio F
: C (DM) sebesar 40 : 60. Sedangkan sapi perah dengan kelompok pakan campuran
(MF) diberi pakan yang terdiri dari 3,7% wildrye
China dan 23,4% alfalfa hay, dengan
rasio F : C (DM) adalah 70 : 30. Masing-masing kelompok diberi pakan dua kali
sehari, dan diperah pada pukul 06.00 dan 18.00. Setiap hasil pemerahan susu
disimpan pada suhu 4 dengan pengawet sampai dapat dianalisis asupan
lemak, protein, laktosa dan bahan kering. Terdapat pula sapi yang dijadikan
sampel untuk disembelih dan jaringan parenkim mammae dipisahkan secara aseptis
5 cm dari dasar putting susu dan 3 cm dari garis tengah yang membagi kelenjar. Sampel
jaringan disingkirkan secara aseptik dan dibekukan dalam nitrogen cair yang
kemudian disimpan pada suhu -80. Untuk mengetahui perbedaan kedua sampel
kelenjar susu sapi digunakan alat yang bernama PCR Kuantitatif Real-Time
(Qrt-PCR). Semua data disajikan sebagai mean SEM, sedangkan untuk tingkat ekspresi gen
pada sapi menyusui data dianalisis dengan menggunakan ANNOVA.
Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan diperoleh hasil bahwa sapi yang diberi pakan berupa jerami jagung
menghasilkan lebih sedikit produksi susu, lebih sedikit asupan padat serta
bahan padat dibandingkan dengan sapi yang diberi pakan campuran. Sapi yang
diberi pakan campuran dapat menghasilkan lebih banyak susu dan protein
dibanding dengan sapi yang hanya diberi pakan jerami, serta proporsi lemak susu
pada sapi yang diberi pakan campuran pun lebih tinggi. Hal ini disebabkan
karena kandungan berbagai nutrisi yang terdapat pada pakan campuran lebih
banyak sehingga mempengaruhi keefektifan pencernaan. Apabila pencernaan telah
efektif maka PH rumen pada sapi yang diberi pakan campuran cenderung lebih
tinggi dibandingkan dengan yang diberi pakan jerami jagung, sehingga
mengakibatkan terjadinya perbedaan pada pola fermentasi rumen yang berdampak
pada kecernaan nutrisi dan sintesis protein pada sapi perah. Namun tidak ada
perbedaan antara kandungan laktosa pada kedua perlakuan. Untuk ekspresi gen
lemak susu dan sintesis protein pada sapi perah yang diberi pakan campuran
menunjukkan hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang diberi pakan
jerami jagung. Hal ini disebabkan karena banyaknya kadungan serat yang terdapat
pada pakan campuran dapat memperbaiki kandungan asam amino bebas serta
meningkatkan bahan baku yang diperlukan untuk sintesis protein susu.
Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan dapat disimpulkan bahwa jenis serat kasar dapat mempengaruhi sintesis
lemak dan protein pada susu dengan cara mengatur tingkat ekspresi mRNA yang
terlibat dalam sintesis lemak dan protein susu pada kelenjar susu.
Tabel
Produksi Susu dan Perbedaan Kandungan Nutrisi pada Sapi Perah yang diberi Pakan
Berbeda:
Item
|
CS
group
|
MF
group
|
SEM
|
|
Milk yield
|
11.38
|
12.80
|
1.49
|
|
Fat
|
4.38
|
5.22
|
0.27
|
|
Protein
|
3.14
|
3.51
|
0.19
|
|
Lactose
|
4.51
|
4.78
|
0.06
|
|
Total solids
|
12.79
|
13.72
|
0.11
|
|
Dry
matter intake
|
10.45
|
13.10
|
1.09
|
|
SCC
|
–4.92
|
–6.40
|
0.24
|
|
Composition (%)
|
||||
Fat
|
4.15
|
4.10
|
0.22
|
|
Protein
|
3.26
|
3.49
|
0.08
|
|
Lactose
|
4.68
|
4.33
|
0.03
|
|
REVIEW JURNAL
Judul
|
Effect of Different Roughages on Milk
Protein and Milk Fat Synthesis in Dairy Cows
|
Jurnal
|
Science
Direct
|
Volume
dan Halaman
|
Vol.
23 Hal. 40-46
|
Tahun
|
2016
|
Penulis
|
Sha
Shan-shan, Zhang Na dan Li Qing-zhang
|
Reviewer
|
Novi
Kurniasih
|
Tanggal
|
4
September 2017
|
Tujuan
Penelitian
|
Mengevaluasi
efek dari dua diet kualitas pakan yang berbeda terhadap produksi susu,
komposisi susu dan ekspresi gen pada sapi perah, serta untuk mengeksplorasi
jenis makanan yang lebih sesuai untuk sapi laktasi guna meningkatkan produksi
dan kualitas susu.
|
Subjek
Penelitian
|
Dua
belas ekor sapi Holstein
|
Pengambilan
Data
|
Menggunakan
beberapa cara :
1.
Studi Pustaka
2.
Penelitian
|
Langkah
Penelitian
|
1.
Menentukan sampel hewan dan jaringan
2.
Menentukan tingkat gen dengan menggunakan
PCR real time kuantitatif
3.
Analisis Statistik
|
Hasil
Penelitian
|
Berdasarkan
penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa sapi yang diberi pakan
berupa jerami jagung menghasilkan lebih sedikit produksi susu, lebih sedikit
asupan padat serta bahan padat dibandingkan dengan sapi yang diberi pakan
campuran. Namun tidak ada perbedaan antara kandungan laktosa pada kedua
perlakuan.
|
Kelebihan
Penelitian
|
Penulis
menyampaikan hasil analisisnya secara detail dan disertai pula dengan tabel
dan grafik-grafik sehingga mempermudah pembaca untuk memahami hasil yang
didapat.
|
Kekurangan
Penelitian
|
Metode
yang dilakukan kurang dijelaskan secara detail.
|
Komentar
Posting Komentar