Kewirausahaan



Resume Kewirausahaan


Kewirausahaan merupakan proses penerapan kreativitas dan emosi dalam memecahkan suatu permasalahan atau persoalan (Zimmerer, 1996). Dalam kewirausahaan diperlukan adanya kemampuan menemukan sebuah peluang usaha. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam kewirausahaan akan melibatkan sebuah peluang. Peluang usaha adalah sebuah resiko yang harus diambil dan dihadapi untuk mengelola dan mengatur segala urusan yang ada hubungannya dengan finansial (Hadi Pranata, 2000). Dimana di dalamnya terdapat sebuah terapan yang terdiri dari kreativitas dan inovasi untuk memecahkan masalah dan melihat kesempatan yang dihadapi setiap harinya (Zimmerer, 2008). Dalam peluang usaha selalu melibatkan individu atau kelompok yang menggunakan usaha dan sarana tertentu untuk menciptakan suatu nilai tambah guna memenuhi sebuah kebutuhan tanpa memperlihatkan sumber daya yang digunakan (Robbins dan Coulter, 2007).
Kemampuan yang harus dimiliki individu dalam menangkap peluang usaha :
1.        Memerlukan kepekaan, yaitu dengan cara jiwa kepedulian harus terus digali
2.        Mempunyai konsentrasi tinggi
3.        Memperdulikan hal-hal kecil
4.        Menggunakan waktu dengan sebaik mungkin
Selain diperlukannya sebuah kemampuan yang harus dimiliki setiap individu dalam menangkap peluang, terdapat juga sebuah analisis yang harus dipahami oleh para wirausaha yaitu analisis SWOT. Analisis SWOT merupakan sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi suatu gambaran) dimana pada analisis SWOT ini menempatkan situasi dan juga kondisi sebagai faktor masukan yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing (Hadi Pranata, 2000).
v  Jenis-jenis analisis SWOT yaitu :
1.      Strength (Analisis Kekuatan), pada analisis ini menggambarkan situasi ataupun kondisi yang merupakan kekuatan dari suatu perusahaan pada saat ini. Yang perlu diperhatikan pada analisis ini yaitu setiap perusahaan perlu menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan para pesaingnya.
2.      Weaknesses (Analisis Kelemahan), pada analisis ini menggambarkan situasi ataupun kondisi yang merupakan kelemahan dari suatu perusahaan dengan cara menganalisis kelemahan dalam sebuah perusahaan yang menjadi kendala serius dalam kemajuan suatu perusahaan.
3.      Opportunity (Analisis Peluang), pada analisis ini menggambarkan situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luar suatu perusahaan dan memberikan peluang berkembang bagi perusahaan di masa depan.
4.      Threats (Analisis Ancaman), merupakan suatu cara untuk menganalisis tantangan atau ancaman yang harus dihadapi oleh suatu perusahaan untuk menghadapi berbagai macam faktor lingkungan yang tidak menguntungkan pada suatu perusahaan yang menyebabkan kemunduran.
Untuk menjadi seorang wirausaha memang tidak mudah maka diperlukannya sebuah pendidikan yang tinggi untuk menjadi seorang wirausaha, namun ada pula yang mengatakan bahwa siapa saja bisa menjadi seorang wirausaha tanpa harus bermodalkan pendidikan tinggi asalkan bermodalkan tekad yang kuat.
Lalu seberapa pentingkah keberadaan seorang wirausahawan dalam sebuah Negara? Sosiolog David Mc Clelland menyatakan bawa suatu Negara bisa menjadi makmur apabila ada entrepeneur sedikitnya 2% dari jumlah penduduk. Namun hingga saat ini entrepreneur di Indonesia hanya 0,18% dari jumlah penduduk. Inilah alasan mengapa pembangunan di Indonesia selalu memiliki masalah yang jika dilihat relatif sama dari tahun ke tahun, dan salah satu permasalahan di Indonesia yang berperan penting terhadap pembangunan ialah kurangnya peran seorang entrepreneur dalam membangun bangsa Indonesia. (Wahid, 2006).
Kurangnya entrepreneur di Indonesia mengakibatkan kondisi bisnis saat ini menuju kearah mengkhawatirkan. Yang dapat diindikatorkan sebagai berikut :
1.        Semakin langkanya rasa percaya
2.        Kompetisi semakin ketat sehingga informasi semakin cepat dan liar yang mengakibatkan sering bereadarnya berita-berita hoax.

Dalam berbisnis juga terdapat isu-isu penting yang harus diperhatikan oleh para pebisnis :
1.        Nilai (Value), didalamnya berisi moral dan etika yang harus dimiliki oleh para pebisnis. Etika bisnis sangat penting untuk mempertahankan loyalitas stakeholders dalam membuat keputusan-keputusan perusahaan dan dalam memecahkan persoalan perusahaan (Wahid, 2006). Serta bertujuan untuk menghimbau pelaku bisnis agar menjalankan bisnisnya secara baik dan etis. Dalam etika bisnis juga berbicara mengenai sistem ekonomi yang sangat menentukan etis tidaknya suatu praktek bisnis yang bertujuan untuk menyadarkan masyarakat khususnya konsumen, buruh, atau karyawan akan hak dan kepentingan mereka yang tidak boleh dilanggar (Wahid, 2006).
2.        Inovasi merupakan proses yang mengubah ide-ide baru ke dalam nilai baru yang mengubah suatu ide menjadi nilai (Wahid, 2006). Inovasi menjadi sangat relevan saat ini karena masalah manusia semakin kompleks sehingga memerlukan adanya sebuah solusi. Inovasi yang berhasil biasanya memberi keuntungan bersaing dan kekuatan potensial bagi inovator dan pemakainya.
3.        Adaptabilitas, yang artinya para pebisnis dituntut untuk jeli dalam melihat peluang dan sekaligus bersikap proaktif dalam merespon kebutuhan eksternal.
4.        Passion, passion disini berarti seorang pebisnis hendaknya menjalankan usahanya sesuai dengan kemampuan sendiri (Wahid, 2006).
5.        Ideologi, seorang pebisnis harus mempunyai gagasan yang telah tersusun secara sistematis.
Dalam berwirausaha diperlukan sebuah standar perilaku kerja yang baik, yaitu :
1.        Etos Kerja
Merupakan sikap yang muncul atas kehendak dan kesadaran sendiri yang didasari oleh sistem orientasi nilai budaya terhadap kerja, yang mana dari nilai budaya itulah yang membentuk etos kerja masing-masing pribadi.  (Pelly, 1992). Etos kerja disini merupakan pendorong timbulnya perbuatan dan penggairah dalam aktivitas. Dimana dalam etos kerja dapat diukur dari  seberapa banyak orang menghasilkan kerja per waktu, tanpa mengabaikan ketepatan.
2.        SOP (Standard Operating Procedure)
Merupakan serangkaian tugas yang saling berkaitan dan yang secara kronologis berurutan dalam rangka menyelesaikan suatu pekerjaan (Wahid, 2006).
3.        Administratif
Yang berarti harus mempunyai data yang terorganisir
Untuk menjadi seorang wirausaha juga harus mempunyai karakter yang kuat. Beberapa pendapat dan kesimpulan dari para ahli tentang karakteristik kewirausahaan berbeda-beda. Tapi pada intinya adalah, seorang wirausaha merupakan individu yang mempunyai ciri dan watak untuk berprestasi lebih tinggi dari kebanyakan individu-individu lainnya (Wahid, 2006).
Berikut merupakan 9 karakteristik utama yang terdapat dalam diri seorang wirausaha menurut David Mc Clelland:
1.        Dorongan berprestasi : semua wirausahawan yang berhasil memiliki keinginan besar untuk mencapai suatu prestasi.
2.        Bekerja keras : sebagian besar wirausahawan “mabuk kerja” demi mencapai sasaran yang ingin dicita-citakan.
3.        Memperhatikan kualitas : wirausahawan menangani dan mengawasi sendiri bisnisnya sampai mandiri, sebelum ia memulai dengan usaha baru lagi.
4.        Sangat bertanggung jawab : wirausahawan sangat bertanggung jawab atas usaha mereka, baik secara moral, legal, maupun mental.
5.        Berorientasi pada imbalan : wirausahawan mau berprestasi, kerja keras, dan bertanggung jawab, dan mereka mengharapkan imbalan yang sepadan dengan usahanya. Imbalan itu tidak hanya berupa uang, tetapi juga berupa pengakuan dan penghormatan.
6.        Optimis : wirausahawan hidup dengan doktrin semua waktu baik untuk bisnis, dan segala sesuatu.
7.        Berorientasi pada hasil karya yang baik (excellence oriented). Seringkali wirausahawan ingin mencapai sukses yang menonjol, dan menuntut segala yang first class.
8.        Mampu mengorganisasikan : kebanyakan wirausahawan mampu memadukan bagian-bagian dari usahanya dalam usahanya. Mereka umumnya diakui sebagai komandan yang berhasil.
9.        Berorientasi pada uang. Uang yang dikejar oleh para wirausahawan tidak semata-mata untuk memenuhi kebutuhan pribadi dan pengembangan usaha saja, tetapi juga dilihat sebagai ukuran prestasi kerja dan keberhasilan.
Geoffrey G. Meredith (1996) juga mengemukakan ciri-ciri dan watak kewirausahaan yang digambarkan dalam tabel berikut :
No
Ciri-Ciri
Watak
1
Percaya diri
Keyakinan, ketidak tergantungan dan optimis.
2
Berorientasi pada tugas dan hasil
Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi laba, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras mempunyai dorongan kuat, energetic dan inisiatif.
3
Pengambilan resiko
Kemampuan untuk mengambil resiko yang wajar dan suka tantangan.
4
Kepemimpinan
Perilaku sebagai pemimpin, bergaul dengan orang lain, menggapi saran-saran dan kritik.
5
Keorisinilan
Inovatif dan kreatif serta fleksibel
6
Berorientasi ke masa depan
Pandangan kedepan, perspektif.

Ø   Indikasi wirausaha sukses :
1.      Kemampuan, dilandasi dari pengetahuan dan pengetahuan
2.      Terampil dalam membaca peluang
3.      Terampil dalam berinovasi
4.      Terampil dalam mengelola
5.      Terampil dalam mengelola
6.      Terampil dalam menjual
7.      Memiliki keberanian (emosional) dan mental
8.      Keluar dari zona nyaman
9.      Mengendalikan resiko
10.  Keteguhan hati
11.  Determinasi
12.  Kekuatan akan fikiran
13.  Kreativitas (memerlukan inspirasi)
Ø  Indikasi wirausaha menurut Mudjiarto Aliaras Wahid :
1.      Berani mengambil resiko
2.      Kreatif dan inovatif
3.      Mempunyai visi
4.      Mempunyai tujuan yang berkelanjutan
5.      Mandiri
6.      Aktif, energik, dan menghargai waktu
7.      Memiliki konsep diri positif
8.      Selalu berpikir positif
9.      Bertanggung jawab secara pribadi
10.  Selalu belajar dan menggunakan umpan balik


















Daftar Pustaka


Geoffrey, G. Meredith., 1996. Kewirausahaan Teori dan Praktek. PT. Pustaka Binaman Presindo: Jakarta.

Hadi Pranata, A., 2000. Peran Psikologi di Indonesia. Fakultas Psikologi UGM : Yogyakarta.

Robbins, S., and Coulter. 2007. Manajemen Edisi Kedelapan. PT. Indeks : Jakarta.

Wahid, M. A., 2006. Membangun Karakter dan Kepribadian Wirausahawan. Graha Ilmu : Yogyakarta.

Zimmerer., 1996. Entrepreneurship and The New Venture Formation. New Jersey : Prentice Hall International Inc.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LEGUMINOSA

Jenis-jenis Itik

Stocking Rate